Pelanggan Kami
Emisi langsung dan tidak langsung dari industri di Indonesia mencakup 23% dan 15,6% dari emisi CO₂ terkait energi, masing-masing. Meskipun beberapa program telah dilaksanakan, Indonesia kekurangan kebijakan efektif untuk meningkatkan efisiensi energi atau mengurangi emisi dan mendekarbonisasi sektor tersebut.
Emisi bangunan terjadi secara langsung (membakar bahan bakar untuk pemanasan, memasak, dll) dan tidak langsung (dari listrik jaringan untuk pendingin udara, peralatan elektronik, dan sebagainya). Emisi yang terkait dengan bangunan per kapita berada di bawah rata-rata G20 pada tahun 2021, tetapi berbeda dengan rata-rata G20 yang sedikit menurun, emisi per kapita bangunan Indonesia meningkat sebesar 52% (2016-2021), dari basis yang sangat rendah.
Sumber: Laporan Transparansi Iklim 2022.